Dari sepasang bola mata, Mencoba tuk merangkai kata-kata yang tercecer berserakan dalam ruang imaginasi menjadi kalimat-kalimat yang berarti, dan dapat memberi makna dalam kehidupan
Minggu, 08 April 2012
Biarlah
Biarkan hujan bergemuruh
Biarkan halilintar menggelegar
Bersama petir yang menyambar
Biar saja pelangi menghitam
Dan hari-hari menjadi suram
Biar semua hancur
Luluh lantak bersama kepingan hatiku yang terserak
Mungkin malam tak lagi sunyi ketika aku sendiri
Karena gundah selalu hinggap dalam hatiku
Tapi dunia belum berakhir
Kan ku tata kembali langkah yang telah terseok
Biar ku himpun serpihan hatiku yang terhempas begitu dalam
Walau sulit tetap haru kujalani hidup ini
Walau tanpa dirimu lagi
Biarlah kan kunikmati waktuku sendiri
Biarkan aku menikmati malam sunyi
Biarkan aku bersimpuh dalam hening
Biarlah sepi sendiri
Biarlah rindu menanti
Biarlah cinta bersemayam dihati
Biarlah…
Biarlah.
=======================
Sumber Gambar: lolypopshop.blogspot.com
Masihkah
Ingatkah ketika kau genggam erat tanganku dulu?
Dan kita lukiskan pelangi dalam kebersamaan kita.
Saat dimana kita melangkah bersama,
Ketika pahit tak lagi terasa ketika berdua
Dunia seakan cemburu
Tapi itu dulu…
Sebelum pelangi berubah menjadi hitam
Sebelum kota terasa seakan sunyi
Masih ingatkah kau saat indah itu?
Ingatkah ketika kita meniti langkah menuju keindahan
Ketika kita mencoba tuk menggapai sesuatu yang “Akan Indah Pada Waktunya”?
Ingatkah dirimu,,,?
Ingatkah masa lalu itu…
Tapi itu dulu…
Sebelum waktu menyatakan tidak berpihak pada kebersamaan kita
Ketika keindahan adalah teman bagi setiap detik yang berlalu
Tapi itu dulu…
Ketika aku yakin akan dirimu
Dan aku titipkan hatiku padamu
Tapi itu dulu…
Ketika aku masih memahami perasaan ku
Dan kau menggenggam erat rinduku
Sebelum aku tenggelam dalam kegalauanku
Tapi kini aku bertanya pada malam sunyi yang gelap
Pada pagi buta yang basah
Bertanya pada angin lalu yang berlari
Bahkan pada diriku sendiri yang masih tak mengerti
“Masihkah aku mencintaimu?’
Masihkah aku mencintaimu sedalam rindumu padaku?
===========================
Sumber gambar: tulisaja.com
Kamis, 05 April 2012
Munajat Sang "Pungguk yang Merindukan Bulan"
Aku memang tak sempurna,
Jiwaku mungkin terluka oleh dosa,
Qalbuku keruh dalam gemuruh langkah tak terarah,
Dalam pendangan kelam tak bertujuan, pada setiap hela napas yang terlewatkan
Walau sudah terlalu dalam aku tenggelam, terjerembab dalam lembah hitam nan kelam
Tapi aku masih punya harapan, aku punya masa depan
Aku punya hak untuk menentukan setiap langkahku
Meski jiwaku terkoyak,
Walau Qalbuku menghitam,
Aku merindukan secercah cahaya terang dalam gelapku,
Agar bisa membimbingku meniti langkah baruku,
Mungkin terlalu hina bagiku untuk meindukan dia,
Dia yang wajahnya selalu berseri,
Dia yang selalu terjaga di sepertiga malam,
Maka pantaskanlah aku yang hina untuk dia yang sempurna,
Duhai hening malam, bangkitkanlah ragaku pada gelap dan sunyimu
Izinkan aku terjaga pada setiap sepertiga gelapmu
Biarkan aku bermunajat dalam dingin yang menusuk Qalbuku
Wahai fajar, usiklah aku dari lelapku
Kau mentari yang tengah meninggi, biarkan aku bersimpuh
Wahai ALLAH Tuhan ku, pijarkanlah cahaya dalam Qalbuku
Izinkan aku mencintainya karenaMU,
Tanamkanlah Rindu dalam hatinya untuk ku,
Pekenankan lah aku menjadi Imam bagi dia yang sempurna
ALLAH Tuhanku, Perkenankan permohonanku,
Aku memang tak sempurna,
Tapi aku akan berusaha,
=================
Sumber Gambar: harrymahathir.wordpress.com
Do'a Untuk 'Dia'
Dalam hening ku menengadah, menundukkan wajah
Hanyut aku dalam dinginnya hembusan angin malam,
Tenggelam dalam lantunan do’a
Terjaga diantara jiwa-jiwa yang bergelayut diantara bintang yang berpijar,
Diantara raga-raga yang terbaring tak berdaya
Dalam Sujud ku meminta agar dia kan selalu terjaga,
Hingga suatu saat ku menemukannya
Ketika KAU izinkan bibirku untuk menyebutkan namanya,
Saat aku dapat memandang parasnya,
Menyentuh lembut jemarinya,
Dan menjadi Imam baginya
Rabu, 04 April 2012
Sepi yang Tak Pernah Sepi
Sepi ,,,
Mungkin sepi memang tak pernah ada,
Tapi sepi selalu saja terasa,
Saat aku sendiri,
Saat aku mencari,
Bahkan ketika aku berada ditengah keramaian,
Terkadang aku merasa sepi,
Sepi tak pernah ada,
Tapi sepi itu terasa,
Sepi bukanlah sunyi,
Sepi bukan dalam keheningan,
Ia bergemuruh didalam dada,
Mengoyak jiwa,
Menghempaskan perasaan yang tak bertuan,
Sepi menggores kembali luka dalam qalbu,
Sepi tak pernah ada,
dan Sepi tak pernah sepi.
Mungkin sepi memang tak pernah ada,
Tapi sepi selalu saja terasa,
Saat aku sendiri,
Saat aku mencari,
Bahkan ketika aku berada ditengah keramaian,
Terkadang aku merasa sepi,
Sepi tak pernah ada,
Tapi sepi itu terasa,
Sepi bukanlah sunyi,
Sepi bukan dalam keheningan,
Ia bergemuruh didalam dada,
Mengoyak jiwa,
Menghempaskan perasaan yang tak bertuan,
Sepi menggores kembali luka dalam qalbu,
Sepi tak pernah ada,
dan Sepi tak pernah sepi.
Senin, 02 April 2012
Sepi Gelisah
Ketika resah mengiringi setiap langkah,
Seakan aku berjalan tanpa arah,
Walau akhir ada dalam genggaman,
Namun hanya gelisah-lah yang pada akhirnya bertakhta,
Ingin ku teriak pada dunia,
memecah keheningan malam yang kelam,
Sekelam pandanganku yang seakan terhalang.
Namun semua itu sia-sia,
dan aku semakin terpuruk dalam kegelapan,
hitam,,,
kelam,,,
dan semua diam.
Seakan aku berjalan tanpa arah,
Walau akhir ada dalam genggaman,
Namun hanya gelisah-lah yang pada akhirnya bertakhta,
Ingin ku teriak pada dunia,
memecah keheningan malam yang kelam,
Sekelam pandanganku yang seakan terhalang.
Namun semua itu sia-sia,
dan aku semakin terpuruk dalam kegelapan,
hitam,,,
kelam,,,
dan semua diam.
Langganan:
Postingan (Atom)