
Dalam hening ku menengadah, menundukkan wajah
Hanyut aku dalam dinginnya hembusan angin malam,
Tenggelam dalam lantunan do’a
Terjaga diantara jiwa-jiwa yang bergelayut diantara bintang yang berpijar,
Diantara raga-raga yang terbaring tak berdaya
Dalam Sujud ku meminta agar dia kan selalu terjaga,
Hingga suatu saat ku menemukannya
Ketika KAU izinkan bibirku untuk menyebutkan namanya,
Saat aku dapat memandang parasnya,
Menyentuh lembut jemarinya,
Dan menjadi Imam baginya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan jejak dengan berkomentar